Sandiaga Uno Resmikan Malang Health Tourism

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahudin Uno, meresmikan Malang Health Tourism di Kota Malang, Minggu (16/4/2023).

Peresmian ini sekaligus menandakan wilayah Malang Raya sebagai kawasan health tourism keempat di Indonesia. Tiga tempat yang lain ada di Sumatera Utara, Bali dan Sulawesi Utara.

Salah satu tujuan atas kehadiran Malang Health Tourism ini bisa menghentikan kebiasaan warga Indonesia berobat ke luar negeri.



Sandiaga Uno menyebut, berdasarkan informasi yang ia terima, ada Rp 161 triliun uang warga Indonesia yang mengalir ke luar negeri untuk berobat. Malaysia menjadi negara yang paling banyak dituju. Persentasenya mencapai 80 persen.

"Di Malaysia, pasien dilayani dengan baik bahkan rela menjemput langsung pasien ke Indonesia. Kita juga bisa seperti itu melalui Malang Helath Tourism," ujar Sandiaga Uno.

Malang Health Tourism diharapkan bisa mendorong pelaku industri kesehatan dan pariwisata di Malang Raya menangkap peluang yang ada.

Sandiaga Uno meyakini, perpaduan layanan industri kesehatan dan pariwisata di Malang Raya bisa mewujudkan hal itu.

"Malang memiliki komposisinya," terang Sandiaga Uno.

Dia berharap, pihak-pihak yang tergabung dalam Malang Health Tourism dapat fokus untuk menarik pasar dari masyarakat Indonesia terlebih dahulu.



Setelah sukses dikembangkan, kemudian bisa berbalik, menarik orang-orang luar negeri bisa mendapat layanan kesehatan di Indonesia.

Sandiaga mengatakan, layanan wisata kesehatan dinilai mampu memberi sumbangan peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

Namun, untuk menyukseskan hal itu baik pelaku industri kesehatan dan pariwisata harus melakukan penguatan kolaborasi, termasuk dengan pemerintah daerah.

"Sehingga tercipta terbuka peluang usaha, terciptanya lapangan kerja. Ini bagian dari terciptanya 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024. Tetapi industri kesehatan dan pariwisata tidak bisa instan, harus totalitas menyiapkan segala aspek," katanya.

Ketua Umum Malang Health Tourism, Ardantya Syahreza mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan program kegiatan Malang Health Tourism.



Saat ini sudah ada enam rumah sakit (RS) di Kota Malang tengah diajak berkolaborasi. Diantaranya, RS Persada Hospital, RSU Muhammadiyah Malang, RS Lavalatte, RS Hermina, RS Panti Nirmala dan RS Panti Waluya. Masing-masing RS memiliki layanan unggulan.

"RS Persada Hospital memiliki layanan unggulan penanganan jantung dengan mendiagnosis irama jantung, bedah jantung terbuka sudah ada juga. RS Lavalatte ada layanan onkologi jadi radioterapi untuk menyinari penderita kanker, begitu juga dengan RS lainnya," katanya.

Selain itu, pihak lainnya yang akan diajak berkolaborasi yakni ada klinik kecantikan, klinik kesehatan lainnya dan hotel-hotel. Pihaknya juga akan mengajukan SK Wali Kota untuk mendukung program kegiatan Malang Health Tourism.



Selain layanan medis, Malang Health Tourism menyasar program kegiatan wisata kebugaran dan wisata olahraga (sport tourism).

"Wisata kebugaran, jadi masyarakat datang ke suatu tempat melakukan staycation seperti yoga, atau pilates, atau melakukan sesuatu yang menyenangkan seperti spa di suatu tempat dan kembali lebih fresh," katanya.

Pihaknya juga berharap adanya dukungan dari pemerintah pusat. Selain promosi, dia berharap pemerintah mengaudit permasalahan harga penjualan alat-alat medis di Indonesia.

"Itu tantangan buat layanan kesehatan untuk menyediakan biaya terjangkau dengan kualitas yang baik," katanya.



Sumber : suryamalang.tribunnews.com 

 

 Image Source : suryamalang.tribunnews.com