Menparekraf Saksikan Nota Kesepahaman antara Assosasi Indonesia dan Malaysia
Pergerakan Wisatawan Mancanegara di Indonesia dan Malaysia adalah pertukaran antar negara yang terbesar di Asia Tenggara, data hingga akhir 2022 wisatawan asal negeri jiran yang berkunjung ke Indonesia yang adalah pasar turis terbesar untuk Indonesia, puncaknya pada tahun 2019 sebelum pandemi dimana tercatat 2.98 juta. Sebaliknya tercatat 4.5 Juta wisatawan asal Indonesia berwisata ke Malaysia, menjadikan pasar terbanyak kedua setelah Singapura yang bebatasan langsung dengan Malaysia.
Untuk terus menjaga momentum sekaligus mendorong pecepatan pemulihan pariwisata dikedua negara pada tanggal 17 Maret ditandatangani sekaligus 3 Nota kesepahaman antar assosiasi pariwisata, antara Association of Indonesia Recreation Parks & Attractions (AIRA) dengan Malaysian Association of Themepark & Family Attractions (MATFA); The Indonesia Tours & Travel Agencies (ASITA) dengan Malaysian Association of Tour And Travel Agents (MATTA); dan The Indonesian Travel Agents Association (ASTINDO) dengan Malaysian Association of Tour And Travel Agents (MATTA).
Hadir pada penandatangan President MATFA, Tan Sri Richard Koh, President MATTA, Datuk Tan Kok Liang, Ketua Umum AIRA atau PUTRI Hans Manansang, Ketua Umum ASITA Dr. Nunung Rusmiati, Ketua Umum ASTINDO Pauline Suharno beserta dari juga para pengurus inti dari masing masing assosiasi dan para tokoh pariwisata Malaysia di Kuala Lumpur.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. yang berkenan langsung menyaksikan penandatanganan kesepahaman bersejarah ini menyampaikan “Apresiasi untuk TEPANAS (Teman Parekraf Nasional) yang menginisiasi kegiatan ini sebagai bentuk aplikatif komunitas pariwisata Indonesia sebagai Ketua ASEAN khususnya sebagai negara serumpun” lanjut Menparekraf “ Kolaborasi ini penting untuk mewujud ASEAN sebagai single destination, untuk itu kami telah bertemu dengan pihak-pihak penerbangan untuk mendukung usaha connectivity menuju dan intra kawasan”
Menteri Pelancongan, Seni dan Budaya Malaysia, YB Dato Sri Tiong King Sing sehari setelah penandatanganan pada saat pertemuan bilateral antar Menteri kedua negara sabtu 18 Maret menyatakan apresiasi kesepahaman ini “Kerjasama antar industri seperti ini sangat diperlukan dan harus diterus ditingkatkan untuk memperkuat hubungan antar pelaku usaha pariwisata, hal ini menginspirasi kami untuk mengusulkan semacam forum pariwisata yang yang dilakukan secara berkala antar Indonesia Malaysia, saya juga berterima kasih yang terhormat Menteri Sandiaga berkenan memenuhi undangan kami datang ke Malaysia” Lanjut Menteri Dato Sri Tion “Terbuka juga kemungkinan kita Bersama sama mendorong kerjasama yang juga memiliki potensi besar bersama negara ASEAN misalnya Singapura dan Thailand.
Dalam pada sambutan pada saat penandatangan nota kesepahaman, Para Ketua Assosiasi sepakat untuk bertukar informasi dan pandangan mengenai kemungkinan perluasan Kerjasama untuk keuntungan bersama, termasuk promosi bersama untuk pasar long haul. Para ketua assosiasi juga menyepakati kerja sama untuk menawarkan peluang investasi dimasing masing negara serta studi banding dengan masing anggotanya. Semangat kolaborasi juga menjadi topik untuk saling menginspirasi khususnya trend terkini dalam sektor usaha terkait.
Kesempatan ini digunakan Menparekraf untuk mengundang Menteri Dato Sri Tiong King Sing dan para ketua assosiasi untuk mengunjungi Labuan Bajo yang akan menjadi tuan rumah kegiatan ASEAN Summit pada yang recananya akan diadakan 9-11 Mei 2023.
Panca R Sarungu, Chief Community Officer TEPANAS menyampaikan “Hubungan antar assosiasi khususnya di level para pimpinan yang menandatangani MOU bukan hal yang baru karna mereka sudah saling mengenal sejak lama, namun demikian paska pandemi dengan adanya perubahan pola perjalanan wisatawan dan dinamika transportasi pendukung pariwisata khususnya yang terelasi dengan harga minyak dunia, semoga ada inovasi berbasis kolaboratif yang tercipta”.
Panca juga melihat hasil pertemuan kedua Menteri di Kuala Lumpur telah menghasilkan beberapa ide dan terobosan yang diperkirakan menghasilan Kerjasama ke tingkat lebih baik “Ada asa dari semangat kedua pimpinan dan ini juga memberikan semangat untuk kami di TEPANAS mendorong kerjasama lain ditingkat destinasi melalui Friendship Tourism Destination, misalnya Kuching dan Pontianak, Kota Kinabalu dengan Likupang, Riau dengan Malaka, Medan dengan Penang dan Johor Baru dengan Batam” lanjutnya “TEPANAS memberkenalkan program Indonesia Tourism Buddy yang kedepan akan bekerjasama dengan berbagai stakeholder pariwisata”
Kunjungan Menparekraf kali ini juga sejarah baru menjadi Menteri Pariwisata Pertama Indonesia yang di MATTA Fair 2023 yang dilaksanakan pada tanggal 17 – 19 Maret 2023 yang bertempat di Malaysia International Trade and Exhibition Centre (MITEC) yang merupakan pameran B2C terbesar di asia tenggara, diperkirakan hingga hari minggu dihadiri 250.000 pengujung. “Mas Menteri berharap suatu saat ada pameran besar seperti ini di Indonesia” tutup Panca
Mendampingi kunjugan kerja Menparekraf di Kuala Lumpur Ni Made Ayu Marthini Deputi Bidang Pemasaran Direktur Pemasaran Wilayah Asia Pasifik, Wisnu Sindhutrisno.